Meremang..Abang Temukan Surat Adik Kandung Yang Meninggal 3 Tahun Lepas



Meremang..Abang Temukan Surat Adik Kandung Yang Meninggal 3 Tahun Lepas|Tak ada satupun manusia yang dapat mengetahui kapan dirinya mati,tapi yang jelas setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Untuk itu sepatutnya kita sebagai hamba yang bertuha mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput kita bila bila masa.
Seperti hal yang di alami oleh seorang wanita,yang kisahnya di muat naik oleh abang kandungnya sendiri di dalam media sosial facebook menulis “tidak penting dengan siapa aku sekarang,pada akhirnya engkau akan sendirian.
“Tiga tahun yang lalu adik kesayangan saya meninggal selepas melahirkan seorang bayi perempuan yang comel,beberapa hari lalu saya membongkar almarinya dan menemukan beg yang ternyata memiliki sepujuk surat yang bertajuk Pinjami aku satu hari”
Lebih mengejutkan tarikh surat tersebut sama hari dengan meninggalnya adik saya,mungkin surat itu di tulis belah pagi.
Pinjamkan aku satu hari
“Perlahan, tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit,Namun dengan cepat kemudian badanku ditimbun tanah Lalu semua orang meninggalkanku.
Masih terdengar jelas langkah kaki mereka Kini aku sendirian, di tempat yang gelap, tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Sekarang aku sendiri menunggu ujian dan pertanyaan-pertanyaan ,Belahan jiwa pun pergi .Abah, Umi, abang,adik, yang ditubuhnya mengalir sedarah denganku pergi,suami ku pun juga pergi apalagi sahabatku,
Kawan Tak seorangpun yg mau ikut denganku,Ternyata aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka Menyesal pun tak guna.
Taubat tak lagi diterima. Minta maaf tak lagi didengar ,Kini aku sendirian mempertanggung jawabkan apa yang pernah aku lakukan.
Ya Allah,kalau boleh tolong pinjamkan satu hari saja milik-Mu,Aku akan berkeliling memohon maaf kepada mereka yang telah merasakan kezalimanku…
Yang susah dan sedih karena ulahku,Yang aku sakiti hatinya,Yang telah aku tipu,Yang telah aku lukai.Ya Allah..berikan aku satu hari sahaja.Untuk memberi seluruh baktiku untuk abah dan umi tercinta.
Demi memohon maaf atas kata-kataku yang kadang tak sopan,Maafkan aku Abaah Maafkan aku Umi.Aku sungguh ingin sujud memohon ridha mereka..
Maafkan aku, Suami Imamku.. Maafkan aku, Aku titipkan anak ku yang cantik untuk sebagai pengganti ku, Jaga anak ku, bimbing dan jadikan anak ku menjadi seorang Anak yang sholeha
Dan aku ingin mengatakan bahwa aku sangat berterima kasih, atas apa yang mereka korbankan untukku…
Ya Allah, pinjamkan aku satu hari sahaja…Yang akan aku gunakan setiap detiknya, Untuk ruku’ dan sujud kepada-Mu.
Beramal shalih dengan tulus,Menyedekahkan seluruh hartaku yang tersisa, di jalan-Mu.Menyesal sekali rasanya.
Waktu-waktuku di dunia berlalu dengan sia-sia,Bahkan Al Qur’an firman-Mu dengan malas kubaca.
Hadist Rasulullah pun tak pernah aku hiraukan .Andai bisa kuputar ulang waktu itu,Tapi… aku bakal dimakamkan hari ini.
Manalah mungkin? Sakitnya sakaratul maut masih menancap pada setiap senti tubuhku yang kini kaku Sakit ,sakit sekali.
Seratus tahun pun tak hilang rasa sakit, Seandainya aku masih bisa bercerita,Tentu tak akan tenang tidur kawan kawanku yang masih hidup.
Seumur hidup mereka tak akan pernah lagi tidur nyenyak,Andai saja mereka tahu.Baru beberapa saat dalam gelap masih terdengar sayup-sayup suara tapak orang-orang yang meninggalkanku.Tanah kuburku masih gembur Baru saja ditidurkan seorang diri.
Akankah diluaskan lagi kuburku setelah ini ?Bagaimanakah aku menjawab pertanyaan ujian setelah ini .?
Ooohh., andaikan aku bisa keluar dari sini.
Yaa Allah, yaa Rahman…Ampuni dosa-dosa kami, segala kekhilafan kami,Engkaulah Maha Pengasih lagi Maha Pengampun.
Yaa Robbal Alamin,pertemukan kami semua kelak dalam Surga FirdausMU …Aamiin Yaa Mujibassailiin”.